Selamat Datang
Ini adalah beranda dari situs informasi Perkumpulan Reiki Indonesia (PRI). Di beranda ini, anda akan menemukan informasi terkini tentang aktivitas PRI.
Musyawarah Nasional PRI 2022 Kembali Pilih Tjiptadinata Effendi sebagai Ketua Umum
Musyawarah Nasional (Munas) Perkumpulan Reiki Indonesia kembali digelar pada 19 Juni 2022 dan berhasil menyepakati sejumlah anggota PRI sebagai Dewan Pengurus Pusat (DPP) PRI. Dalam Munas tersebut, Tjiptadinata Effendi yang adalah incumbent kembali dicalonkan dan dipilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PRI periode masa bakti 2022-2025. Munas dihadiri oleh seluruh anggota dan pengurus dari seluruh Indonesia dan dari luar Indonesia.
Musyawarah kali ini agak unik karena dilakukan secara online/daring dengan memanfaatkan salah satu platform media komunikasi sosial. Dengan alasan kepraktisan, sarana pertemuan melalui daring ini dipilih karena dapat memberikan ruang partisipasi yang lebih leluasa kepada para anggota baik secara waktu, tenaga, maupun finansial untuk melakukan mekanisme rapat tertinggi di PRI.
Munas diagendakan untuk memberi kesempatan kepada DPP lama mempertanggungjawabkan kerja-kerja selama kepengurusan dan untuk melakukan restrukturisasi pengurus.
Dalam laporannya sebagai Ketua Pelaksana Harian, Irwan Effendi menyampaikan bahwa selama masa pandemi Covid-19, fokus PRI adalah melakukan sosialisasi pemanfaatan Bioenergi Listrik Statis untuk mencegah dan melakukan tindakan pengobatan atas kasus-kasu penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit mikro. Dalam rangka hal tersebut, dalam Pekan Kebudayaan Nasional 2020 yang diselenggarakan oleh Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Irwan Effendi hadir sebagai perwakilan dan melakukan sosialisasi tentang Bioenergi Listrik Statis dan bagaimana para anggota PRI bergiat untuk membantu masyarakat Indonesia mengatasi Covid-19 dengan memanfaatkan Bioenergi Listrik Statis.
Selama periode kepengurusan lama tersebut, PRI kehilangan 4 rekan sejawat dan sekaligus pengurus (baik di DPP maupun DPD/DPC) karena meninggal dunia. Keempat rekan tersebut adalah Rinto Hadi, Sugito, Yoppy Albert, dan Bimo Prakoso.
Laporan pertanggungjawaban dilanjutkan oleh Bendahara, dan disusul oleh Ketua Bidang Organisasi dan Ketua Bidang Sosial. Karena ketidakhadiran dalam Munas, laporan Mahkamah Kode Etik ditiadakan. Namun, berdasarkan kesepakatan peserta, selama ini tidak ada pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota PRI yang membuat Mahkamah Kode Etik harus melakukan sidang. Demikian pula, karena Ketua Bidang Pembinaan telah meninggal dunia, laporan pertanggungjawabannya ditiadakan.
Sesi selanjutnya adalah pemilihan pengurus baru. Posisi yang harus diisi dalam pemilihan ini adalah ketua umum, bendahara, ketua pelaksana harian, ketua bidang sosial, ketua bidang organisasi, ketua bidang pembinaan dan ketua bidang penelitian dan pengembangan.
Setelah melalui diskusi yang alot, berdasarkan usulan-usulan dari peserta Munas, dipilihlah secara aklamasi beberapa rekan anggota sebagai pengurus DPP. Berikut adalah nama-nama mereka :
Ketua umum: Tjiptadinata Effendi
Bendahara: Roselina
Ketua Bidang Sosial: Fadholi
Ketua Bidang Organisasi: Taufik Hidayat
Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan (merangkap Ketua Pelaksana Harian): Irwan Effendi
Ketua Bidang Pembinaan: Dyah Ambarwati
Selamat menjalankan tugas kepada para pengurus terpilih!
PRI Sosialisasi Terapi Matikan Virus dan Bakteri di Gelaran Pekan Kebudayaan Nasional 2020
Di tengah pandemi Covid-19, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggelar Pekan Kebudayaan Nasional. Acara tahunan yang telah dihelat untuk kedua kalinya ini juga menghadirkan PRI sebagai salah satu partisipan dan narasumber.
Ketua Litbang PRI, Irwan Effendi, menjadi perwakilan dalam acara Pekan Kebudayaan Nasional 2020. Di acara tersebut, Irwan menyampaikan sosialisasi tentang upaya PRI membantu masyarakat Indonesia mengatasi pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan metode pengobatan Bioenergi – secara khusus bioenergi listrik statis atau bioelektrik – untuk mematikan berbagai jenis mikroba, seperti virus, bakteri dan paramesium.
Sudah lebih dari 40.000 (status di bulan November 2020) kasus yang telah ditangani oleh para pengurus PRI di seluruh Indonesia berkaitan dengan penyakit menular yang disebabkan oleh mikroba, seperti DBD, Hepatitis, Chikungunya, dan Covid-19, dll. Tingkat keberhasilan terapi berada di angka 95% untuk tindakan pengobatan dan 99,9% untuk tindakan pencegahan dengan memanfaatkan metode bioenergi listrik statis, ujar Irwan.
Irwan memberikan penjelasan bahwa Bioenergi adalah metode ilmiah yang dapat dibuktikan pula secara ilmiah dan terukur. Berbeda dari pandangan kebanyakan orang tentang pemanfaatan energi, PRI berpendapat bahwa Bioenergi bukanlah sesuatu yang gaib atau mistis melainkan secara sains fisika dapat dibuktikan. Dengan demikian, pemanfaatan untuk keperluan pengobatan juga seharusnya berdasarkan bukti-bukti ilmiah.
PRI Canangkan Gerakan Tele-Care
Adalah suatu kenyataan bahwa walau dengan kehadiran vaksin, belum ada perkiraan yang jelas kapan Pandemi dapat dinyatakan berakhir. Berdasarkan kenyataan ini, PRI memutuskan untuk menempatkan diri sebagai ujung tombak pendukung program Tele-Health yang dianjurkan oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Langkah konkrit dalam hal ini adalah mencanangkan gerakan Tele-Care yang diwajibkan untuk diikuti oleh seluruh anggota PRI.
Rumusan gerakan Tele-Care adalah:
Mensosialisasikan seluas-luasnya tentang dasar-dasar ilmiah pelayanan kesehatan jarak jauh berbasis Bioenergi
Berusaha sebaik-baiknya untuk melakukan tindakan pelayanan kesehatan secara jarak jauh kepada klien yang membutuhkan dan memintanya, dengan mengikuti prosedur yang sesuai dengan kondisi klien serta merekam kronologi dan detail tindakan tersebut secara digital agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Mengadakan pelatihan-pelatihan secara daring untuk memberdayakan anggota masyarakat dalam kemampuan untuk menjaga, meningkatkan dan memulihkan kesehatannya sendiri
Membebaskan dari biaya jika dimungkinkan, untuk setiap tindakan yang dilakukan, terutama bagi klien dari golongan ekonomi lemah.
Pembaharuan program kerja PRI untuk tahun 2021
Seiring dengan pergantian tahun, PRI melakukan evaluasi terhadap kondisi terkini serta hasil kerja sepanjang tahun 2020. Setelah evaluasi, disimpulkan bahwa:
- instalasi energi antivirus baik aktif maupun pasif sangat bermanfaat membantu masyarakat, sehingga harus diperluas sosialisasinya.
- berdasarkan seluruh informasi yang tersedia tentang program vaksinasi wajib yang dicanangkan oleh pemerintah, sama sekali tidak ada alasan bagi PRI untuk beranggapan bahwa program tersebut akan efektif untuk mengakhiri masalah yang sedang berlangsung, oleh sebab itu PRI selaku organisasi profesi terapis, harus proaktif walau tidak didukung secara birokrasi.
Untuk itu, PRI mencanangkan pembaharuan program kerja di tahun 2021 ini, yakni dengan mengadakan:
Bakti sosial setiap hari minggu
Setiap hari minggu selama tahun 2021, PRI melalui para pengurusnya mengadakan bakti sosial dalam bentuk pelayanan gratis. Pelayanan gratis yang ditawarkan melingkupi:
- instalasi energi anti virus dan bakteri, baik yang aktif (untuk menerapi) maupun yang pasif (untuk perlindungan)
- terapi tukak lambung
- terapi perbaikan kondisi jantung koroner
Syarat untuk mendapatkan pelayanan gratis diatas adalah dengan cara menghubungi salah satu
pengurus PRI dan menyampaikan kebutuhan layanan serta menyatakan diri tidak mampu untuk membayar sesuai tarif. Setelah mendapatkan layanan yang dimaksud, anda diharapkan untuk membantu mensosialisasikan tentang layanan PRI yang anda terima.
20 Agustus 2020
Tenaga Medis di Graha Sehat Mawar Mendapat Kemampuan Basmi Virus Corona
Install Bioantivirus kepada karyawan Grha Sehat Mawar oleh Ketua DPC PRI Gianyar, Bali
Siaran pers Perkumpulan Reiki Indonesia tentang "Kesiapan dan Kesanggupan Perkumpulan Reiki Indonesia Dalam Menyembuhkan Penyakit Covid-19" pada tanggal 24 Mei 2020 sampai juga ke telinga para tenaga medis di Graha Sehat Mawar, Gianyar, Bali. Hal ini mendorong pimpinan Graha Sehat Mawar yang dinahkodai oleh dr. Made Bagus Basuki Mahardika, M.Biomed, Sp.KK menginginkan agar seluruh tenaga medis dan karyawannya memperoleh kemampuan terapi berbasis Bioenergi tersebut, secara khusus kemampuan memanfaatkan energi listrik statis di tubuh untuk membunuh virus (lebih dikenal dengan nama Bioantivirus).
Ketua DPC PRI Gianyar, Dani Wibowo, memenuhi permohonan tersebut dengan mendatangi langsung Graha Sehat Mawar dan memberikan instal Bioantivirus kepada 21 orang karyawan graha termasuk pemiliknya. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2020.
Praktik terapi basmi virus ke diri sendiri
Instal Bioantivirus bagi Guru dan Karyawan SMKN 5 Denpasar Gelombang Ke-2
Sosialisasi Pemanfaatan Bioantivirus kepada guru dan karyawan SMKN 5 Denpasar
Sebagai kelanjutan instal Bioantivirus bagi guru dan karyawan yang telah dilaksanakan pada 7 Juli 2020, Kepala Sekolah SMKN 5 Denpasar kembali melayangkan surat permohonan kedua agar sebagian guru & karyawan yang tidak hadir pada kegiatan tersebut juga diberikan instal Bioantivirus. Ketua DPC PRI Gianyar, Dani Wibowo, menindaklanjuti surat tersebut dengan memberikan instal Bioantivirus juga kepada sebagian guru dan karyawan yang belum memperoleh kemampuan terapi membasmi virus tersebut.
Instal Bioantivirus gelombang ke-2 ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2020 bertempat di aula SMKN 5 Denpasar. Dalam kegiatan tersebut, ada 12 orang guru/karyawan yang diberikan instal Bioantivirus. Pada kesempatan tersebut, para guru & karyawan juga dibekali dengan pengetahuan tentang prosedur terapi baik kepada diri sendiri maupun orang lain.
Guru dan Karyawan SMKN 5 Denpasar melakukan praktik terapi ke diri sendiri
19 Juli 2020
Dengar PRI Bisa Sembuhkan Covid-19, LSM Swara Nusa Yogyakarta Minta Instal Bioantivirus
Instal Bioantivirus salah satu anggota LSM Swara Nusa
Karena mendengar PRI dapat menyembuhkan Covid-19, LSM Swara Nusa yang selalu melakukan aksi sosial kerelawanan, termasuk dalam masa pandemi ini, meminta bantuan untuk memberikan kemampuan terapi kepada para anggotanya sehingga dapat turut menyembuhkan sakit karena virus corona. Meskipun kemampuan terapi Bioantivirus dapat menyembuhkan sakit karena bermacam jenis virus, tidak hanya corona, kemampuan ini sangat berguna bagi mereka dalam menghindari bahaya corona.
Ketua DPC PRI Kulon Progo, Ignatius Mau, menindaklanjuti permohonan ini dengan memberikan sosialisasi dan instalasi Bioantivirus. Pelaksanaan sosialisasi dan instal dilakukan di kantor Swara Nusa, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo, DIY. Dalam sosialisasi, para anggota Swara Nusa tidak hanya bertanya tentang teknik terapi memanfaatkan listrik statis untuk mematikan virus (Bioantivirus) ini, tetapi juga tentang metode terapi Bioenergi secara umum.
Iranda Yudhatama, Direktur Swara Nusa Yogyakarta, dalam suratnya berkomitmen untuk menggunakan kemampuan terapi ini untuk menjaga diri dan keluarga, dan membantu masyarakat di lingkungan dan tempat tugas mereka. Komitmen ini juga dikuatkan dengan kesediaan mereka untuk memberikan feedback saat mempraktikkan terapi.
Praktik terapi mematikan virus ke diri sendiri
Selain ke diri sendiri, anggota Swara Nusa juga mempraktikkan terapi ke orang lain
14 Juli 2020
Guru dan Karyawan SMKN 5 Denpasar Dapat Instal Bioantivirus Gratis 3 Bulan
Sosialisasi Pemanfaatan Bioantivirus kepada Guru dan Karyawan SMKN 5 Denpasar
Dalam masa pandemi Covid-19, meski para siswa diliburkan, para guru dan karyawan sekolah-sekolah di Indonesia tetap bergiliran masuk sekolah. Tidak terkecuali bagi SMKN 5 Denpasar, Bali. Namun, tetap saja muncul kekuatiran akan bahaya Covid-19. Kekuatiran akan kondisi kesehatan di masa pandemi ini membuat pihak sekolah meminta bantuan PRI untuk memberikan kemampuan terapi Bioantivirus.
Bantuan tersebut disampaikan melalui surat kepada PRI. Permohonan ini ditindaklanjuti oleh Ketua DPC PRI Gianyar, Bali, Dani Wibowo. Instalasi dilakukan pada Selasa, 7 Juli 2020, di SMKN 5 Denpasar, kepada 16 orang. Akan menyusul pula sebagian guru/karyawan yang tidak hadir pada kegiatan kali ini karena harus mengikuti kegiatan sekolah di tempat lain.
Kemampuan terapi Bioantivirus ini diberikan secara gratis dan dapat bertahan selama 3 bulan. Namun, sebagai komitmen untuk bersama-sama meredakan pandemi Covid-19, pihak sekolah juga diminta untuk menggunakan kemampuan ini tidak hanya ke diri sendiri dan keluarga, tetapi juga dimanfaatkan bagi masyarakat di lingkungan masing-masing.
Instal Bioantivirus kepada salah satu guru SMKN 5 Denpasar
Guru dan karyawan mendengarkan penjelasan tentang cara penggunaan Bioantivirus
12 Juli 2020
Berterima Kasih kepada PRI, Ashram Naryanam/Narayiana Beri Testimoni Penggunaan Bioantivirus
Selama beberapa waktu lalu, ratusan pelaku yoga yang tergabung dalam ashram Naryanam memperoleh instal kemampuan terapi Bioantivirus oleh DPD PRI Bali. Kemampuan terapi ini lalu dimanfaatkan oleh mereka ke diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
Pendiri ashram, Shri Acharya Narayiana, menyampaikan terima kasih kepada PRI karena telah membantu masyarakat Bali, dan secara khusus anggota komunitasnya, sehingga dapat meminimalisir kekuatiran akan bahaya Covid-19 yang menjadi pandemi. Ia juga mengajak semua pihak, terutama para pengobat medis dan alternatif, agar bersatu bahu-membahu mengatasi pandemi ini.
Salah satu anggota komunitas, I Wayan Macong, juga berbagi kisahnya saat memanfaatkan kemampuan terapi Bioantivirus. Dalam video testimoninya, 'Pekak' Wayan Macong yang telah berusia 72 tahun ini memutuskan untuk tidak dibawa ke rumah sakit tatkala ia menderita demam tinggi. Ia memilih melakukan terapi dengan Bioantivirus ke diri sendiri. Hanya dalam sekali terapi, dalam jangka waktu yang tidak berselang 24 jam, demamnya turun secara signifikan. Ia juga melakukan terapi kepada cucunya yang menderita demam. Sekali terapi, demam cucunya pun turun.
Testimoni pendiri Ashram Naryanam, Shri Acharya Narayiana
Testimoni anggota Ashram Naryanam, I Wayan Macong
9 Juli 2020
Gelombang ke-9, Total 238 Orang dari Ashram Naryanam Jiwa Jagadditha Dapat Instal Bioantivirus
Sosialisasi pemanfaatan Bioantivirus kepada anggota ashram Naryanam
Dari ratusan anggota Ashram Naryanam Jiwa Jagadditha, kini giliran 44 orang anggotanya yang memperoleh instalasi Bioantivirus pada gelombang ke-9. Kemampuan terapi basmi virus ini dilaksanakan oleh tim DPD PRI Bali di cabang ashram Desa Ketewel.
Dengan demikian, kini sudah 238 orang anggota dan pengurus ashram yang diberi kemampuan memanfaatkan energi listrik statis untuk membunuh virus. Kemampuan terapi Bioantivirus diharapkan akan digunakan oleh para pelaku yoga di Ashram Naryanam untuk mengembalikan haluan kesehatan alami di masyakat dan membantu meredakan pandemi Covid-19, selain ancaman virus lainnya.
Instalasi Bioantivirus oleh pengurus DPD PRI Bali
Praktik terapi basmi virus di dalam tubuh sendiri